Sistem informasi
kesehatan adalah sebuah sistem yang berintraksi antara perangkat, prosedur, dan
kebijakan proses siklus sistem informasi secara terorganisasi dalam menjalankan
manajemen kesehatan yang terpadu dan menyuluruh untuk memberikan pelayanan
kesehatan kepada masyarakat. Subsistem dalam sistem
informasi kesehatan secara umum meliputi:
- Surveilans epidemiologis (untuk penyakit menular dan tidak menular, kondisi lingkungan dan faktor risiko).
- Pelaporan rutin dari puskesmas, rumah sakit, laboratorium kesehatan daerah, gudang farmasi sampai ke praktek swasta.
- Pelaporan program khusus, seperti TB, lepra, malaria, KIA, imunisasi, HIV atau AIDS, yang biasanya bersifat vertikal.
- Sistem administratif, meliputi sistem pembiayaan, keuangan, sistem kepegawaian, obat dan logistik, program pelatihan, penelitian, dll.
- Pencatatan vital, baik kelahiran, kematian maupun migrasi penduduk.
Manfaat pengembangan
sistem informasi kesehatan berbasis komputer dalam dunia kesehatan:
1. Pengembangan
perangkat lunak sesuai dengan standar yang ditentukan oleh pemerintah daerah.
2. Penggunaan
open system sehingga lebih interoprable dengan jaringan lain.
3. Pengembangan
dan penggunaan LAN (Local Area Network) dalam sosialiasasi sistem informasi
kesehatan kepada masyarakat.
4. Penerapan
teknologi infromasi dalam Wide Area Network yang terstruktur untuk meningkatkan
kinerja sistem kesehatan di pemerintah daerah.
5. Sistem
informasi kesehatan yang terstruktur untuk merencanakan, pengembangan, dan
pemeliharaan pusat penyimpanan dat dan informasi.
6. Sistem
informasi yang terintegrasi akan menganalisis, memahami, menyebarluaskan, dan
mempercepat pertukaran data atau informasi untuk seluruh stakeholders.
7. Peningkatan
pelayanan kesehatan bagi masyarkat luas dengan cara penggunaan website dan
access point lain.
8. Penggunaan
sistem informasi kesehatan terstruktur dalam peningakatan sumber daya manusia
mulai dari rekrutmen, penempatan, pendidikan, penilaian, pelatihan, penggajian
dan pengembangan karir bagi penggunanya.
9. Pengarahan
pada kesempatan strategis yang bermanfaat untuk meningkatkan kualitas pelayanan
kesehatan.
10. Penggunaan
sistem pada tujuan, kegiatan, produk, dan pelayanan kesehatan dalam
meningkatkan keunggulan kompetitif.
11. Sistem informasi kesehatan
yang terintegrasi dengan baik untuk mengembangkan unit organisasi dan pencarian
dana bersumber pada masyarakat dalam pengembangan data dan informasi di dunia
kesehatan.
Menurut WHO, sistem informasi kesehatan merupakan
salah satu dari 6 “building block” atau komponen utama dalam sistem kesehatan
di suatu Negara. Keenam komponen (building block) sistem kesehatan tersebut
adalah:
- Service delivery (pelaksanaan pelayanan kesehatan)
- Medical product, vaccine, and technologies (produk medis, vaksin, dan teknologi kesehatan)
- Health worksforce (tenaga medis)
- Health system financing (system pembiayaan kesehatan)
- Health information system (sistem informasi kesehatan)
Sistem informasi yang
terstruktur tentu akan meningkatkan kinerja dan kualitas pelayanan kesehatan
jadi setiap komponen sistem tersebut harus saling berinteraksi satu dengan yang
lain. Informasi kesehatan dibutuhkan untuk pengembangan program kesehatan
seperti analisis situasi, penentuan prioritas, pembuatan alternatif solusi,
pelaksanaan, pemantauan dan pemeliharan program – program kesehatan yang sudah
tersedia. Upaya pengembangan
sistem informasi kesehatan dapat dimulai dengan kegiatan penilaian secara
menyeluruh kondisi sistem kesehatan yang ada serta kebutuhan terhadap pengembangan di masa
depan. Assessment
tersebut akan menilai
determinan teknis sistem informasi kesehatan yang meliputi:
1. Input data: yang
mencakup keakuratan dan kelengkapan pencataan dan pengumpulan data. Di tingkat
puskesmas, akurasi dan kelengkapan format berbagai laporan seperti LB1, LB3,
laporan wabah, laporan obat maupun sistem informasi tenaga kesehatan perlu
dikaji secara mendalam.
2. Analisis, pengiriman dan
pelaporan data: meliputi efisiensi, kelengkapan dan mutunya di semua tingkatan.
3. Penggunaan informasi:
meliputi pengambilan keputusan dan tindakan yang diambil berkaitan dengan
kebijakan di tingkat unit pelayanan perorangan atau masyarakat, program maupun
pengambil kebijakan tingkat tinggi.
4. Sumber daya sistem
informasi: meliputi ketersediaan, kecukupan dan penggunaan sumber daya
esensial, anggaran, staf yang terdidik dan terampil, fasilitas untuk
penyimpanan data, peralatan untuk komunikasi data, penyimpanan, analisis dan
penyiapan dokumen (fax, komputer, printer, fotokopi, dll).
5. Sistem informasi
manajemen dan networking: mencakup koordinasi dan mekanisme organisasi untuk
menjamin penetapan, standarisasi, pembuatan, pemeliharaan, pembagian (sharing)
dan pelaporan data dan informasi dilaksanakan.
Contoh sistem informasi Kesehatan
Penggunaan Kartu Berobat pada rumah sakit, puskesmas di kota - kota besar. Sebelum membuat kartu berobat itu pasti pasien akan ditanya berbagai hal mengenai identitasnya dan menganai keluhan penyakitnya. Kartu itulah yang akan menjadi identitas saat berobat ke rumah sakit, puskesmas itu lagi.
Contoh sistem informasi Kesehatan
Penggunaan Kartu Berobat pada rumah sakit, puskesmas di kota - kota besar. Sebelum membuat kartu berobat itu pasti pasien akan ditanya berbagai hal mengenai identitasnya dan menganai keluhan penyakitnya. Kartu itulah yang akan menjadi identitas saat berobat ke rumah sakit, puskesmas itu lagi.
Source:
http://www.ph-gmu.org/index.php?mod=pendidikan&sub=simkes&act=view&typ=html
http://log.viva.co.id/news/read/359016-sistem-informasi-kesehatan-di-indonesia
1 komentar:
Gambling in California - KTH Hub
Gambling in California. 포항 출장안마 There 평택 출장안마 are many 남원 출장샵 places where it's legal to gamble and 김해 출장마사지 play, but most are not. What do you need to know about legal 구리 출장마사지 online gambling in
Posting Komentar